Selasa, 18 Agustus 2009

BULOG UNTUK ENERGI DUNIA 2020 : MIMPI MENUJU KENYATAAN

Tahun 2008 baru saja dikukuhkan tahun swasembada bagi pertanian Indonesia. Bersamaan dengan berita indah itu, muncul lagi sebuah berita sangat menggembirakan untuk negeri ini. Tahun 2020 yang diprediksi akan menjadi era peralihan sumber energi, dari energi fosil menjadi energi biofuel. Prediksi ini ternyata sangat berpihak pada Indonesia. Faktanya, Indonesia akan memasuki era ini dengan bahan dasar pangan biofuel yang semuanya tersedia di Indonesia. Contoh-contohnya antara lain tanaman jarak, kelapa sawit, hingga jagung dan beras. Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negeri adidaya di era 2020 itu. Indonesia diprediksi pula akan menjadi penyuplai tunggal seluruh energi yang akan digunakan di dunia. Artinya, dengan penuh bangga, kita dapat berasumsi, dunia tidak akan bisa hidup tanpa Indonesia di tahun 2020 (www.metro.tv).

Sayangnya, Indonesia tampak tidak mengantisipasinya dengan riset yang mumpuni. Indonesia menatap tahun 2020 yang sangat menjanjikan itu dengan pesimis. Para ahli malah menganggap potensi biofuel dari bahan pangan itu sebagai sebuah kerugian bagi bangsa kita. Bangsa kita akan dijajah, tumbuhan penghasil biofuel akan dieksploitasi besar-besaran, layaknya sumber daya fosil yang kita miliki saat ini. Alasan utamanya adalah karena hingga saat ini, riset Indonesia tentang bahan energi biofuel sangatlah minim. Dengan alasan yang samalah, kita mengetahui mengapa saat ini kita temukan banyak potensi energi fosil kita malah dikuasai oleh bangsa asing. Singkatnya, dengan riset yang minim, potensi bahan biofuel malah tidak bisa termanfaatkan.

Dua fakta yang sangat ironis tadi berujung pada sebuah kalimat pertanyaan. Bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk memanfaatkan potensi pangan yang kita miliki sebagai energi biofuel ? Peran ini secara garis besarnya ditanggung oleh sebuah badan pangan nasional bernama Bulog (Saifullah, 2009).

Bulog sebagai perum penguat ketahanan pangan berperan besar dalam penyedia pangan masyarakat, sekaligus penyedia sumber energi Indonesia, bahkan pemasok sumber energi dunia yang menjadikan Indonesia negara yang makmur. Sudah saatnya bulog yang selama ini berperan untuk memastikan ketahanan pangan dalam negeri, meningkatkan perannya sebagai pemasok bahan pangan sumber energi baik dalam maupun luar negeri. Penulis mencoba untuk memberikan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan bulog untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri adidaya sekaligus mewujudkan mimpi penulis agar bulog berhasil menjadi pemasok energi dunia di tahun 2020.

Untuk mewujudkan mimpi bulog untuk menjadi pemasok energi dunia di tahun 2020, penulis mencoba untuk menguraikan langkah-langkah konkret. Berikut uraiannya.

1. perbanyak riset

Dunia ini sudah sangat waspada akan sumber energi di masa depan. Mengingat sumber energi fosil yang disediakan bumi sudah semakin menipis, maka ilmuwan-ilmuwan dunia berlomba-lomba menguji sumber energi lainnya, terutama sumber energi biofuel. Sayangnya, hal ini tidak terlalu berlaku di Indonesia. Maka dari itu, untuk mewujudkan mimpi bulog sebagai pemasok energi biofuel dunia 2020, langkah paling pertama dan utama yang harus dilakukan perum bulog adalah memperbanyak riset. Jika melihat pada fakta sekarang, ternyata di negeri ini, eksperimen untuk menguji bahan bakar biofuel hanya dilakukan belasan kali per tahunnya, padahal di Amerika Serikat sendiri, dengan potensi biofuel yang jauh di bawah Indonesia, riset mencapai ribuan kali per tahunnya. Oleh karena itulah, Bulog sebagai lembaga pemerintah yang berwenang, sangat diharapkan untuk menyiapkan areal, dana, dan program kerja khusus yang terstruktur untuk mengadakan ribuan riset mengenai penggunaan bahan bakar biofuel di masa depan. Bukankah ilmuwan Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan Amerika Serikat? Riset yang dilakukan tidak hanya berupa pengujian bahan pangan seperti daun jarak, kelapa sawit, dan kacang-kacangan sebagai penghasil minyak beroktan tinggi, melainkan juga menguji kemungkinan bahan pangan lainnya yang melimpah yang tersedia di Indonesia seperti beras, ketela pohon, kentang, hingga jagung, sebagai sumber energi alternatif di tahun 2020 nanti. Hal ini haruslah diperhatikan secara serius oleh bulog dan bila perlu program riset ini diawasi oleh departemen pertahanan nasional sehingga hasil riset yang bersifat rahasia tidak sempat untuk disadap oleh pihak asing. Dengan kata lain, riset merupakan langkah kunci bulog sebagai pemasok energi biofuel di tahun 2020, dan haruslah dilakukan terprogram dengan rapi.

2. kembangkan sumber pangan alternatif

Para ilmuwan sudah sepakat, tahun 2020 nanti bumi membutuhkan sumber energi alternatif berupa bahan biofuel yang berasal dari bahan pangan manusia sehari-hari. Konsekuensinya, manusia akan terancam krisis pangan karena sumber pangannya sudah dialihkan untuk pengganti bahan bakar fosil. Untuk itulah, langkah kedua yang harus dilakukan bulog adalah meneliti bahan pangan alternatif. Lagi-lagi eksperimen, tampaknya bulog harus mencari pengganti beras sebagai bahan makanan pokok rakyat Indonesia jika mau menjadi pemegang kunci energi dunia di 2020. Beberapa jenis makanan laut ternyata dapat diteliti sebagai bahan makanan yang mengandung kandungan gizi sebanding dengan bahan makanan saat ini. Bahan makanan tersebut antara lain rumput laut, beberapa jenis plankton, beberapa jenis mollusca, dan juga siput. Tentunya bulog juga harus bekerja keras untuk menemukan sumber pangan alternatif itu dengan jangka waktu yang sangat singkat. Ingat, masyarakat Indonesia haruslah dibiasakan untuk menjauh dari beras, beralih ke makanan-makanan yang tidak lazim tadi, untuk mengantisipasi bahan energi biofuel di tahun 2020 nanti.

3. kontrak menguntungkan dengan petani

Dengan dua langkah pamungkas tadi, apakah bulog sudah dapat melenggang dengan aman dalam menjadi pemasok sumber energi biofuel 2020? Jawabannya tidak. Bulog harus mengingat kembali kepada kunci sukses swasembada pangan 2008 kemarin. Kuncinya ada di tangan petani. Jadi, bila kita ingin agar sumber energi biofuel dunia bisa kita pasok lewat bulog, maka bulog harus memperhatikan kaum petani. Langkah paling konkret yang harus dilakukan adalah dengan membuat kontrak yang menguntungkan bagi petani. Sekali lagi bukanlah menguntungkan bulog, tapi menguntungkan petani. Kontrak ini hendaknya berupa pemberian bibit bahan pangan biofuel secara gratis kepada petani, pemberian pupuk bersubsidi, bantuan irigasi, dan diakhiri dengan harga jual bahan pangan tadi dengan harga yang menguntungkan petani itu sendiri. Apabila kontrak menguntungkan ini telah dibuat bulog, maka niscaya petani akan puas dan bekerja keras untuk mengolah lahannya menjadi sumber bahan pangan yang nantinya dapat membawa bangsany sebagai pemasok energi dunia. Singkatnya, kunci swasembada pangan dan energi biofuel ada di tangan petani.

4. membuat kurikulum pertanian

Langkah persiapan dan langkah tahunan sudah terprogram, apakah ini sudah cukup? Ternyata belum. Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah langkah ke depannya. Langkah ke depan yang perlu diperhatikan bulog adalah bekerja sama dengan departemen pendidikan nasional untuk membuat kurikulum khusus tentang pertanian. Jika kita ingin serius akan potensi biofuel ini, maka hal yang penting adalah pendidikannya. Untuk mengakomodasi seluruh riset dan sistem pertanian bahan biofuel, maka bangsa ini haruslah dididik sejak dini bagaimana mencintai pertanian itu sendiri. Ke depannya, mereka akan turut melestarikan sumber daya pertanian yang telah dititipkan oleh pendahulunya.

Berdasarkan uraian keempat langkah konkret yang wajib dilakukan bulog tersebut, kita tahu bahwa negeri ini menyimpan potensi yang sangat besar sebagai pemasok energi dunia di tahun 2020. Bulog sebagai pemasok bahan pangan saat ini, sangatlah ditunggu perannya untuk mewujudkan hal ini. Oleh karena itu, bersamaan dengan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran antara lain kepada pemerintah, khususnya bulog agar serius memandang hal ini agar Indonesia yang telah dianugerahi potensi sumber energi biofuel dapat memanfaatkan potensi tersebut sebaik-baiknya. Selain itu, kepada masyarakat umum agar membantu peran bulog untuk menjalankan tugas-tugasnya. Tentunya kita semua ingin agar Indonesia mampu menjadi negeri pemasok energi biofuel utama di dunia sekaligus mengukuhkan diri sebagai negeri adidaya. Indonesia bisa !

DAFTAR PUSTAKA

Parajuli, Bishow, 2001, Food Security & Emerging Concern and The Role For Bulog,World Food Programme. Jakarta.

Saifullah, Agus. 2009. Peran Bulog dalam Kebijakan Perberasan Nasional. Sebuah artikel dalam www.bulog.co.id.

www.metro.tv

Tidak ada komentar: